Mengapa Cari Talenta IT Sekarang Jadi Tantangan untuk HR?

Meningkatnya kebutuhan perusahaan untuk terus berinovasi membuat cari talenta IT menjadi tantangan tersendiri bagi HR. Persaingan antar perusahaan, transformasi digital yang masif, serta ekspektasi keterampilan teknis yang semakin spesifik mempersempit ruang pencarian kandidat.
Saat perusahaan butuh developer, data engineer, atau spesialis AI yang berkualitas, HR justru dihadapkan pada tantangan mulai dari kesenjangan skill, keterbatasan waktu seleksi, hingga keterbatasan pemahaman teknis dalam proses rekrutmen.
Maka tak heran jika cari talenta IT kini menjadi isu strategis yang perlu ditangani dengan pendekatan baru.
Kesenjangan antara Permintaan dan Ketersediaan Talenta IT
Salah satu alasan utama mengapa cari talenta IT menjadi semakin sulit adalah karena tingginya permintaan yang tidak diimbangi dengan ketersediaan kandidat yang sesuai.
Permintaan Talenta IT Meningkat
Menurut laporan McKinsey dan World Bank, Indonesia diproyeksikan membutuhkan lebih dari 9 juta talenta digital pada tahun 2030. Namun, suplai talenta yang benar-benar memenuhi standar industri masih terbatas.
Banyak universitas dan institusi pelatihan belum mampu mengejar perkembangan teknologi industri seperti AI, machine learning, dan cybersecurity.
Akibatnya, permintaan akan posisi seperti software engineer, UI/UX designer, hingga data analyst terus melonjak, namun jumlah kandidat yang benar-benar kompeten tidak sebanding.
Kualitas vs Kuantitas
HR dihadapkan pada dilema antara kuantitas lulusan teknologi yang meningkat, dengan kualitas yang belum tentu sesuai. Banyak kandidat menguasai keterampilan dasar, tapi tidak memiliki keahlian mendalam di satu bidang spesifik.
Ini membuat proses pencarian semakin sulit dan berisiko, karena salah rekrutmen di bidang teknis bisa berdampak besar pada performa proyek dan kepercayaan klien.
Sulitnya Menilai Kualitas Kandidat secara Objektif
Menemukan talenta IT yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan teknis perusahaan bukan perkara mudah. Di sinilah tantangan objektivitas seleksi muncul, terutama jika HR belum memiliki alat ukur teknis yang jelas.
Portofolio Tidak Selalu Representatif
Salah satu kendala besar dalam cari talenta IT adalah menilai keahlian kandidat secara objektif. Banyak kandidat memiliki portofolio yang terlihat menjanjikan, namun ketika diuji secara teknis, hasilnya tidak sesuai ekspektasi.
HR sering kali kesulitan membedakan mana kandidat yang benar-benar kompeten, dan mana yang hanya memiliki presentasi yang baik.
Kurangnya Standar Seleksi Teknis
Banyak perusahaan belum memiliki standar uji kompetensi teknis yang sistematis, sehingga keputusan hiring seringkali hanya berdasarkan CV, portofolio, dan wawancara subjektif.
Padahal untuk posisi teknis seperti backend developer atau data scientist, dibutuhkan penilaian berbasis studi kasus nyata, tes logika, atau code assessment. Tanpa alat ukur yang objektif, proses seleksi menjadi rentan terhadap bias dan risiko salah pilih.
Baca juga: Tertarik Berkarir di Dunia IT? Berikut Pilihan Karirnya!
HR Belum Siap Menangani Teknis Rekrutmen IT
Banyak HR memiliki pengalaman luas dalam mengelola SDM, namun ketika berhadapan dengan posisi teknis seperti software engineer, data analyst, atau devops, proses rekrutmennya bisa terasa seperti masuk ke dunia baru.
Proses pencarian kandidat IT tidak hanya membutuhkan kecepatan, tapi juga ketepatan dalam memahami spesifikasi teknis yang semakin kompleks.
Gap Pengetahuan Teknis HR
Tidak semua HR memiliki latar belakang teknis yang cukup untuk memahami job requirement IT secara mendalam. Misalnya, membedakan kebutuhan antara front-end dan full-stack developer bisa membingungkan tanpa pemahaman dasar tentang stack teknologi.
Hal ini menyulitkan dalam menyusun deskripsi pekerjaan yang tepat, menyaring kandidat, dan memahami hasil tes teknis.
Ketergantungan pada Divisi Lain
Karena keterbatasan tersebut, HR sering bergantung pada user (tim IT) dalam tahapan seleksi. Proses ini memperlambat waktu rekrutmen karena user juga memiliki tanggung jawab lain.
Akibatnya, banyak peluang terlewat karena kandidat terbaik sudah lebih dulu diambil perusahaan lain yang proses rekrutmennya lebih agile.
Gunakan Layanan Outsourcing Talenta IT dari TalentGo
TalentGo hadir sebagai solusi strategis untuk mempercepat dan mempermudah proses rekrutmen talenta IT. Dengan proses seleksi ketat dan dukungan dari mentor berpengalaman di bidang IT, TalentGo memastikan perusahaan hanya mendapatkan kandidat terbaik yang sesuai kebutuhan.
Mulai dari screening CV, technical test, hingga psikotes dan pendampingan. HR bisa langsung mendapatkan talenta yang berkualitas, tanpa perlu pusing soal seleksi teknis, penjadwalan wawancara, atau pengelolaan administrasi.
Untuk kebutuhan jangka pendek, proyek spesifik, atau bahkan membentuk tim IT lengkap dalam waktu singkat, TalentGo siap bantu perusahaan bergerak lebih cepat. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!